Makalah Serat Kain Sintetis

Posted: Agustus 3, 2012 in Uncategorized

BAB 1

PENDAHULUAN

 

  1. 1.    Latar Belakangan

 

Sekarang banyak sekali perusahaan-perusahaan yang memproduksi bahan serat kain dengan tidak alami atau disebut juga sintetik dengan menggunakan bahan kimia. Namun disamping itu, kami pun tertarik untuk mencoba membuatnya atau menelitinya. Dan kebetulan kami pun diberi tugas Kimia dari sekolah untuk membuat makalah.tentang serat kain sintetik. Dengan didorong rasa ingin tahu, saya pun mencoba dan berusaha untuk mencari dan menyelesaikan makalah ini.

  1. 2.    Permasalahan

Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

  1. Apa yang dimaksud Serat?
  2. Apa sajakah Jenis-jenis kain sintetik?
  3. Apa kegunaan serat kain sintetik?
  4. Bagaimanakah cara sederhana proses pembuatan benang nilon?
  1. 3.    Tujuan

Tujuan makalah ini adalah :

  1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang serat kain sintetik
  2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan kain-kain sintetik
  3. Untuk mengetahui cara pembuatan sederhana benang nilon
  1. 4.     Manfaat

 

  • Agar setiap murid atau siswa menjadi tahu dan mengerti tata cara agar tercipta hasil penelitian yang benar.
  • Agar setiap siswa bisa mengerti cara sederhana proses pembuatan benang nilon
  1. 5.     Sistematika Penulisan

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar belakang
  2. Permasalahan
  3. Tujuan
  4. Manfaat
  5. Sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

  1. Serat
  2. Sejarah Tekstil
  3. Macam-Macam Kain Sintetik

BAB III METODOLOGI

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA

  1. Data Pengamatan
  2. Analisis Data

BAB V PENUTUP

  1. Kesimpulan
  2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

LANDASAN TEORI

 

Serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada kain. Material ini sangat penting dalam ilmu Biologi baik hewan maupun tumbuhan sebagai pengikat dalam tubuh. Manusia menggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain, atau kertas. Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia). Serat sintetis dapat diproduksi secara murah dalam jumlah yang besar. Namun demikian, serat alami memiliki berbagai kelebihan khususnya dalam hal kenyamanan.

Serat alami

Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan ke dalam:

  • Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosahemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi manusia.
  • Serat kayu, berasal dari tumbuhan berkayu.
  • Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat hewan yang dimanfaatkan oleh manusia adalah serat laba-laba (sutra) dan bulu domba (wol).
  • Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang.

Serat sintetis

 

Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari bahan PETROKIMIA. Namun demikian, ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami seperti rayon.

Yang dimaksud PETROKIMIA adalah bahan kimia apapun yang diperoleh dari bahan bakar fosil. Ini termasuk bahan bakar fosil yang telah dipurifikasi seperti metanapropanabutanabensinminyak tanahbahan bakar dieselbahan bakar pesawat, dan juga termasuk berbagai bahan kimia untuk pertanian seperti pestisidaherbisida, dan pupuk, serta bahan-bahan seperti plastikaspal, dan serat buatan.

Serat mineral

Serat polimer

Kain/ tekstil sintetik, seperti nilon dan polyester, diproduksi secara menyeluruh dari bahan kimia. Tekstil alam, seperti kapas, sutra dan wol tebuat dari serat tanaman atau hewan. Tekstil sintetik sangat bermanfaat karena memiliki sifat yang berbeda dan lebih maju dibanding bahan alami. Jas hujan plastik contohnya, adalah tahan air.

Sejarah Tekstil

Dalam dunia tekstil, pembuatan kain tidak terlepas dari bahan baku utamanya yang berupa serat. Serat dibagi menjadi serat alam dan serat buatan. Serat buatan atau sintetik adalah serat yang dihasilkan melalui rekayasa genetik. Sedangkan serat alam adalah serabut-serabut yang berasal dari unsur-unsur alam, yaitu tumbuhan, hewan, dan mineral. Serat hewan umunya berasal dari bulu hewan. Sedangkan serat tumbuhan berasal dari seluruh bagian tanaman, seperti akar, batang , pelepah, daun dan buah.

1. Serat Linen

Serat yang pertama kali digunakan manusia adalah serat dari sejenis alang-alang, yaitu Linum usitatissimum. Kain yang dihasikan dikenal dengan nama linen. Pembudidayaannya dimulai pada periode Neolitikum(5000-1000 SM). Kain linen mempunyai sifat agak tebal dan kaku, dengan permukaan yang halus dan sangat kuat. Oleh karna itu, kain ini sering digunakan sebagai taplak meja, serbet, tirai, dan sebagainya.

2. Serat wol

Serat wol yang terbuat dari bulu domba ini, mulai dikenal pada jaman Perunggu (2500-1000SM). Kain yang dihasilkan dapat memberikan kehangatan bagi pemakai, khususnya di daerah dingin. Mengapa? Hal ini karena serat wol memiliki kelenturan yang tinggi. Daya regangnya dapat mencapai 35% dari panjang semula. Seratnya bersisik dan keriting. Untuk mendapatkan jenis serat yang memiliki keunggulan khusus, peternak mengawinsilangkan beberapa jenis domba untuk memperoleh serat seperti yang diharapkan. Hasil kawin silang domba Tarantin (Spanyol) dengan Laodisia (Asia Kecil) menurunkan nenek moyang domba Merino yang memiliki bulu yang halus. Selain domba, bulu juga diambil dari hewan lainnya seperti kambing dan kelinci Angora, unta Bactrian dari Asia, serta bulu Llama dari Amerika Latin.

3. Serat Kapas

Serat yang paling populer di dunia, yaitu serat kapas yang sering disebut katun. Daya serapnya yang tinggi membuat nyaman bila digunakan sebagai pakaian. Sifat yang dimilikinya cocok dengan iklim tropis. Kekurangannya adalah kain ini mudah sekali kusut dan susut pada pencucian pertama. Serat kapas berasal dari tanaman Gossypium, sejenis belukan dengan tinggi antara 120-180cm. Awalnya serat ini ditemukan di India kemudian menyebar ke daerah lain.

4. Serat Sutra

Sutera tidak berasal dari bulu atau bagian tanaman melainkan dari air liur ulat sutera. Ulat ini adalah sejenis larva dari ngengat sutera Bombyx mori dari keluarga Lepidopter. Sebelum membentuk kepompong, ulat memakan daun murbei, Morus alba, L.
Kepompong ulat sutera terbuat dari cairan yang keluar dari mulutnya. Seluruh tubuh ulat akan terbungkus dalam jaringan lilitan air liur. Lilitan ini akan mengeras dan bila diurai menjadi serat panjang dan halus. Diantara yang lain serat ini merupakan serat terpanjang karena air liur ulat tidak akan terputus sebelum seluruh kepompong terbentuk.

Serat yang memiliki kilau tak tertandingi ini berasal dari Tiongko dan sudah dikenal sejak pemerintahan kaisar Huang-ti (2640SM). Istri kaisar Huang-ti lah yang pertama kali menemukan serat sutera dan merancang alat tenun khusus untuk menenunnya. Kemudian Bangsa Tiongkok terkenal dengan produksi kain sutera terbaik di dunia.
Sutera kemudian menjadi komoditi penting dalam perniagaan dunia, sehingga muncullah jaringan perjalanan sutera yang dikenal dengan nama Jalur Sutera(Silk Road). Mulanya pembuatan serat sutera dirahasiakan. Namun akhirnya bocor dan pembuatannya menyebar ke beberapa daerah lain termasuk Indonesia. Pada masa kerajaan Sriwijaya, tanaman Murbei sudah dibudidayakan. Setelah itu tanah Gayo merupakan daerah yang pernah menjadi penghasil sutera bermutu tinggi. Dewasa ini budidaya sutera terpusat di Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

  1. 1.    Polyester

Polyester fiber, adalah serat sintetik yang terbuat dari hasil polimerisasi etilen glikol dengan asam tereptalat melalui proses polimerisasi kondensasi. Hasil polimerisasi berupa chip atapun polimer leleh, yang kemudian di lakukan proses spinning untuk membentuk fiber. Pembentukan fiber dilakukan dengan temperatur di atas titik leleh polyester, dengan bantuan gear pump yang menentukan ukuran fiber yang keluar melalui spinneret. Spinneret disini akan menentukan cross section atau bentuk dari fiber yang diinginkan, seperti bulat, segitiga, dan lain-lain. Selanjutnya ribuan helai serat panjang ini disatukan dan ditarik serta diletakkan di dalam can. Serat-serat dari bebarapa can kemudian ditarik (draw) bersama sama sehingga didapatkan serat dengan ketebalan tertentu biasanya dinyatakan dengan satuan denier. Pada proses peregangan ini diberikan spin finish oil yang berfungsi mengurangi elektro statik yang terjadi pada saat serat polyester diproses pada mesin mesin pemintalan berikutnya. Setelah melalui proses peregangan selanjutnya masuk ke proses crimping. Kemudian serat tadi dipotong potong menggunakan rotary cutter dengan panjang sesuai dengan keperluan, misalnya 38 mm, 44 mm, 51 mm dan lain sebagainya. pada saat proses pemotongan serat diberikan hembusan agar serat-serat yang telah terpotong pendek-pendek dapat terurai satu sama lain. Serat yang telah selesai dipotong dikemas pada mesin baling press dengan standar berat sekitar 350 kg per bal. Selain kehalusan (denier) serat dan panjang serat, kilau (luster) juga merupakan spesifikasi yang sangat penting, misalnya bright, semi dull atau dull. Serat poliester merupakan bahan baku bagi pabrik pemintalan (spinning) yang membuat benang pintal. Di pabrik pemintalan serat poliester biasanya diproses untuk produk benang pintal poliester 100% atau cempuran dengan serat alam atau serat sintetik lainnya. Misalnya poliester/katun, polyester/rayon, polyester/rami, polyester/flax, polyester/acrilik dlsb.

Contoh Karakteristik serat poliester : Kehalusan : 1.3 denier, Panjang : 38 mm, Kekuatan tarik : 6.6 gram/denier, Mulur : 22%, Mengkerut : 6.3%, Krimp : 5.2 per Cm, Kandungan oil : 0.15%, Kandungan air : 0.4%

Hal yang penting untuk mendapatkan perhatian pada proses serat polyester di pabrik pemintalan adalah timbulnya elektro statis pada saat serat mengalami gesekan, baik antar serat dengan serat sendiri dan juga antara serat dengan metal atau karet yang merupakan bagian mesin yang bergesekan langsung dengan serat yang diproses. Elektro statik ini berdampak kepada ketidak-lancaran proses pemintalan seperti terjadinya serat menggulung (lapping) pada rol-rol yang berputar atau serat menyumbat (choking) pada corong atau terompet. Untuk mengurangi gejala elektro statik ini biasanya ditempuh hal-hal sebagai berikut : Pada serat diberikan anti statik atau spin finish oil, mesin-mesin produksi dibumikan (grounding) dan mengatur suhu dan kandungan kelembaban udara di ruangan pabrik, Misalnya suhu 30 derajat Celcius dan kelembaban udara (relative humidity) 53% di ruangan Ring Spinning.

2. Kelebihan dan kekurangan kain polyester

Dalam dunia kain, dikenal dua jenis kain yang utama. Kedua jenis kain tersebut adalah kain yang terbuat dari serat alami dan kain yang terbuat dari serat buatan atau sintetis. Contoh kain yang terbuat dari serat alami adalah kain katun. Salah satu contoh kain sintetis adalah kain polyester. Bahan pembuat kain polyester adalah polyethylene terepththalate (PET). Bahan ini adalah bahan yang juga digunakan sebagai bahan pembuat botol minuman plastik. Dalam industri garmen, kain polyester umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku pakaian dan perlengkapan rumah tangga, seperti seprai, penutup tempat tidur, tirai, dan gordin.

Kain katun mungkin memang terasa lebih alami daripada kain polyester. Namun, kain polyester tidak mudah kusut dan lebih cepat kering setelah dicuci. Selain itu, baju yang terbuat dari kain polyester tidak mudah susut maupun melar. Kain polyester tidak memerlukan penyetrikaan panas. Karena terbuat dari serat sintetik, kain polyester kurang mampu menyerap panas dan keringat saat dikenakan. Pakaian yang terbuat dari kain ini lebih cocok dikenakan di daerah bersuhu dingin atau ruangan ber-AC. Bagi Anda yang beraktivitas di luar maupun di dalam ruangan dengan suhu yang panas, sangat tidak dianjurkan untuk mengenakan pakaian berbahan polyester.

Kelebihan lain dari kain polyester adalah ketahanannya terhadap pencucian kimia/ dry cleaning dan pelarut organik. Kain ini juga lebih tahan terhadap jamur dan bakteri dibanding kain katun. Untuk memanfaatkan kelebihan kain polyester serta meminimalisir kekurangannya, serat kain polyester biasanya dipintal bersama serat alami. Penggabungan kedua serat ini mampu menghasilkan pakaian dengan sifat-sifat gabungan kedua serat. Namun, jika Anda memerlukan pakaian berbahan seratus persen katun, sebaiknya telitilah dulu pakaian tersebut sebelum membelinya. Cara membedakan pakaian berbahan katun atau polyester sangatlah mudah. Anda cukup mengambil sehelai benang dari kain tersebut kemudian bakarlah ujungnya. Asap pembakaran kain yang terbuat dari katun berbau seperti kertas terbakar, sedangkan asap pembakaran kain polyester berbau seperti plastik terbakar. Pilihlah selalu jenis kain yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Macam-macam kain sintetik :

Kain sintetik dibuat dari bahan sintetis yang berasal dari minyak bumi dan gas alam. Ada berbagai jenis kain sintetik yang masing-masing mempunyai sifat yang berbeda, diantaranya yaitu :

  1. 1.    Kain Nilon

kain nilon mempunyai sifat :

  • Elastis sehingga sangat baik untuk kaos kaki.
  • Tidak tahan terhadap sinar matahari yaitu dapat berubah warna dari putih menjadi kekuning-kuningan dan kekuatannya menjadi kurang.
  • Tidak tahan terhadap panas penyetrikaan karena akan meleleh pada suhu yang tinggi (150 drajat).
  • Mempunyai daya tahan gosok dan lipat yang baik sehingga banyak digunakan untuk lipatan permanen.
  • Kain ini banyak digunakan untuk pakaian dalam wanita, kaos kaki, pakaian renang, dan lain-lain.
  1. 2.    Kain Poliester

kain poliester mempunyai kekuatan yang tinggi, tetapi daya elastisitasnya kurang bila dibandingkan dengan kain nilon. Kain poliester mempunyai sifat :

  • Tidak mudah kusut sehingga sangat cocok untuk pakaian wash and wear (cuci dan pakai) karena tidak perlu diseterika.
  • Tahan terhadap sinar matahari dan tidak mengalami perubahan warna sehingga sangat sesuai untuk kain gorden.
  • Mempunyai daya tahan gosok dan lipat yang baik sehingga banyak digunakan untuk pakaian-pakaian dengan lipatan permanen.
  1. 3.    Kain Poliakrila

Kain poliakrila mempunyai sifat :

  • Ringan,kuat dan tebal sehingga banyak digunakan untuk bahan baju hangat.
  • Sifat hampir sama dengan kain wol sehingga banyak dibuat kain acrilic sebagai pengganti kain wol, misalnya untuk selimut, pullover, dan lain-lain.

BAB III

METODOLOGI

 

  1. 1.    Tempat Penelitian

Kami sekelompok melakukan penelitian disekitar lingkungan sekolah kami yaitu di SMAN 1 Palabuhanratu Kab.sukabumi.

  1. 2.    Waktu Penelitian

Kami melakukan penelitian yaitu pada bulan April 2012 sampai dengan selesainya makalah ini.

 

  1. 3.    Metode penelitian

 

Metode yang saya gunakan adalah Metode Studi Pustaka yaitu :

Cara sederhana membuat benang nilon

  1. 4.    Alat dan Bahan
  • Larutan COCl (CH2)8 COCl
  • Larutan NH2(CH)6 NH2
  • Gelas Kimia (Gelas Ukur)
  • Penjepit
  • Lidi/Tongkat kecil
  1. 5.    Langkah Kerja
  • Pertama-tama masukkanlah salah satu larutan kedalam gelas kimia atau gelas ukur, misalnya yang pertama dimasukkan adalah larutan COCl (CH2)8 COCl.
  • Selanjutnya masukkan juga larutan yang kedua kedalam gelas kimia, yaitu larutan NH2(CH)6 NH2
  • Tunggu larutan hingga membentuk selaput berwarna putih
  • Ambillah selaput yang berwarna putih itu dengan menggunakan penjepit
  • Lalu belitkan selaput tersebut dengan menggunakan lidi/tongkat kecil
  • Teruslah putar lidi tersebut. Karena selaput tersebut tidak akan putus walaupun ditarik. Kecuali, apabila larutannya habis.
  • Dan bentangkanlah selaput tersebut
  • Akhirnya benang Nilon pun selesai dibuat

BAB IV

DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA

 

  1. 1.    Data Pengamatan

Dari percobaan diatas, kita dapat mengetahui apabila larutan COCl (CH2)8 COCl direaksikan dengan larutan NH2(CH)6 NH2 maka akan membentuk selaput putih yang nantinya menjadi senyawa nylon.

 

  1. 2.    Analisis Data

Jadi nilon itu sebenarnya bisa dibuat dengan berbagai cara. Yang saya lakukan diatas adalah dengan menggunakan cara sederhana dengan menggabungkan 2 macam larutan. Karena sebenarnya nylon itu banyak sekali macamnya, tergantung dari kandungan karbon didalamnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

 

 

  1. 1.    Kesimpulan

Jadi bahan-bahan pembuatan kain sintetik sebenarnya berasal dari minyak bumi yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan unsur senyawa yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya saja proses pembuatan benang Nilon yang sangat gampang dan simple, tetapi teman-teman walaupun sangat gampang dan simple, tetapi membutuhkan bahan yang sangat susah dicari yang hanya bisa didapatkan di Toko Kimia.

 

 

 

  1. 2.    Saran

Jadi sebaiknya teman-teman semuanya apabila ingin menggunakan bahan kain untuk keperluan pakaian, gunakanlah bahan kain yang menurut selera anda itu baik, nyaman dan enak saat dipakai. Boleh itu dari serat alami atau serat buatan (serat sintetik). Tetapi menurut kami lebih baik campurlah serat kain alami dengan serat buatan agar tercipta sifat-sifat bahan yang dimiliki keduanya. Dan agar tercipta bahan kain yang berkualitas, kuat, tidak mudah kusut, dan tahan lama.

Dan ingatlah teman-teman, apabila teman-teman ingin melakukan percobaan membuat benang nilon seperti diatas, Harus membeli bahan-bahannya diToko Kimia. dan janganlah sekali-kali membelinya dengan ilegal, harus dengan ijin sekolah dan lembaga resmi, karena bahannya sangat berbahaya bagi anak-anak seumuran kita. Saya pun pernah mencoba membelinya, tapi tidak bisa karena bahannya sangat berbahaya maka dari itu saya pun mencoba mempresentasikan makalah ini hanya dengan menggunakan video saja dengan menggunakan metode penelitian studi pustaka.

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

id.wikipedia.org/wiki/Serat

islamwiki.blogspot.com/2011/03/ap-itu-kain-sintetik.html

skp.unair.ac.id/repository/guru-indonesia

Komentar
  1. […] Makalah Serat Kain Sintetis. Share this:TwitterFacebookLike this:SukaBe the first to like this. […]

  2. kiozpulsa.com berkata:

    terimakasih untuk informasinya gan…!!!

Tinggalkan Balasan ke Makalah Serat Kain Sintetis « Renaldypamungkas's Blog Batalkan balasan